Wednesday, May 21, 2008

MEMBANGUN IBUKOTA JAKARTA RAYA, SEBUAH MEGAPOLITAN YANG BERBUDAYA DAN BERPERADABAN TINGGI



Sebuah hamparan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata tujuh meter di atas permukaan laut, di kawasan utara wilayah Jawa Barat, yang dikenal sebagai bandar Jayakarta, dahulu kala adalah tempat berniaga tersohor para pendagang Eropa dan Cina. Perkembangan kemudian menentukannya berganti nama menjadi BATAVIA, dan akhirnya setelah menjadi ibukota Republik Indonesia berganti lagi menjadi JAKARTA. Kini Daerah Khusus Ibukota Jakarta metropolitan ini memiliki luas daratan 661,52 km persegi serta luas lautan 6.977,5 meter persegi. Sebagai Provinsi utama, Jakarta kini terdiri dari lima kotamadya administratif dan satu kabupaten administratif yaitu Kepulauan Seribu.

Tahun 2003 jumlah penduduk Jakarta baru sekitar 8,5 juta jiwa pada malam hari dan sekitar 10 juta orang pada siang hari. Namun kurang dari dua tahun kemudian (2005) telah bertambah pesat menjadi 12 juta orang pada malam hari dan 15 juta pada siang hari. Tingkat kepadatan penduduk di Jakarta mencapai 14
.000 orang per km2. Luar biasa padatnya !

PROBLEM JAKARTA DARI SEJAK AWAL HINGGA KE DEPAN ADALAH MASALAH URBANISASI DAN KESEMRAWUTAN !

JAKARTA memang harus dibangun secara terkonsep, terintegrasi dan terkonsolidasi dengan baik. Menyimak teori demografi barat bahwa kota terklasifikasi dari kota sangat kecil, kota kecil, kota menengah, kota besar, metropolis, mengapolitan dan ekumenopolis (sumber: Sutiyoso Megaplitan – Juni 2007), maka memang sudah waktunya Jakarta dikembangkan menjadi MEGAPOLITAN.
Apa itu MEGAPOLITAN ? Konsep megapolitan yaitu membangun sebuah kota secara terintegrasi ketika kota itu sudah saling menyatu dengan kota-kota besar lain di sekitarnya. JAKARTA kini sudah menyatu dengan Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang dan Cianjur. Pembangunan terpadu ini bukan secara administratif melainkan pembangunan fisik.

Sebagai calon legislator DPRD DKI Jakarta periode 2009 – 2014, dari Partai Demokrat, maka saya telah menyiapkan sebuah konsep Visi dan Misi.

VISI

Membangun Ibukota JAKARTA bersama Executive dengan mengedapankan sikap kritis terhadap setiap kebijakan Gubernur DKI beserta seluruh jajarannya agar sejalan dengan aspirasi masyarakat dengan tidak meninggalkan tatanan kesantunan budaya bangsa serta tidak pula mencari keuntungan materi untuk terciptanya keharmonisan yang hakiki, guna menuju pembangunan kota JAKARTA dan sekitarnya menjadi MEGAPOLITAN yang berbudaya dan berperadaban tinggi.
MISI


1. Membentuk karakter aparat Pemda DKI yang jujur dan ikhlas mengabdi kepada warga dan masyarakat,
2. Membangun ibukota Jakarta yang moderen dan manusiawi,
3. Mengukuhkan budaya masyarakat yang cerdas, santun dan saling menghargai - menghormati,
4. Meletakkan pondasi peradaban sosial yang harmonis dan religius,
5. Meningkatkan derajat kehidupan warga yang sehat dan sejahtera.

TUJUAN AKHIRNYA ADALAH AGAR:
  • LEBIH ADIL
  • LEBIH SETARA
  • LEBIH PEDULI
  • LEBIH MAKMUR
  • LEBIH TOLERAN

No comments: